Article Detail

Aksi Bersih di Cilincing

Pada awalnya saya dan tujuh teman saya berkumpul di sekolah untuk pergi ke Pantai Cilincing. Kami akan pergi pada pukul 06.00 WIB. Saat sudah pukul 06.00 kamipun memakai rompi Duta Lingkungan dan membagi kami semua dalam dua mobil. Kami akhirnya berangkat, setelah lama menunggu di dalam mobil. Kami sampai di Pantai Cilincing. Awalnya yang saya kira adalah sungai kotor atau yang biasa disebut sebagai kali ternyata adalah pesisir pantainya. Saat mengetahui itu saya pun terkejut. Saya terkejut karena yang biasa disebut sebagai pantai pasti airnya berwarna biru, tapi apa yang terjadi di daerah Cilincing kondisi di sini berbeda dengan pantai yang biasa saya kunjungi. Kamipun turun dari mobil dan saat turun dari mobil aku sangat tidak kuat dengan bau yang sangat menyengat dan tidak enak dari Pantai Cilincing. Saya membawa masker untuk mengantisipasi bau yang tidak enak. Setelah turun dari mobil kami pergi ke tempat pembukaan acara yang dilaksanakan di lapangan. Saat acara pembukaan ada bapak Menteri. Menteri itu memberikan pesan pesan yaitu kita harus menjaga lingkungan lalu jangan membuang sampah sembarangan, mengajak kita rajin ikut dalam aksi bersih. Beliau juga berterimakasih kepada semua orang yang mau ikut serta dalam aksi bersih bersih Cilincing. Setelah bapak Menteri selesai berpidato kami langsung memulai pekerjaan dengan mengambil alat kebersihan, beberapa alat kebersihan yang disediakan adalah sapu lidi, serokan anyaman, dan jaring yang biasa kita gunakan untuk membersihkan kolam renang. Aku mengambil jaring dan langsung mengikuti Pak Heri dan Pak Deky mengajak kami ke arah muara Pantai Cilincing. Keadaan muara sangat kotor dan banyak sekali sampah yang mengambang-ambang mulai dari plastik kemasan makanan, botol plastik, gelas plastik, sedotan, kardus, koran, bangkai udang, bangkai tikus, kerang, bangkai cumi-cumi, buah busuk, pembalut wanita, Popok bayi, dan kotoran manusia serta lainnya. Aku pun mulai membersihkannya dengan rasa sedih karena mereka yang tinggal disana tidak mau ikut serta dalam aksi bersih ini. Saya juga berfikir apakah mereka nyaman tinggal di wilayah kotor ini dan tidak memikirkan sesuatu untuk mengurangi sampah disana. Akhirnya saya dengan semangat membersihkannya. Awalnya saya berfikir  aksi ini tidak akan seru bagi, tapi ternyata saat mencoba rasanya sangat seru sekali dan sangat bersemangat.  Setelah membersihkan muara itu kami pun pergi ke Pantai Cilincingnya tetapi hanya di pesisirnya. Keadaan disana lebih parah lagi sehingga ada alat berat disana untuk meruntuhkan bangunan yang sudah rapuh dan tidak terpakai. Di sana ada kayu kayu besar, ada jaring ikan, ada plastik besar dan sampah berbahaya yang lainnya. Saya mulai membersihkan sampah itu menggunakan jaring  dan naik kapal untuk membersihkan pesisir pantai itu. Saat istirahat saya melihat orang luar negeri yang ikut serta dalam acara aksi bersih bersih Pantai Cilincing. Saya berfikir sejenak dan merasa senang karena orang luar negeri pun mau ikut serta dan membantu kami dalam acara aksi bersih bersih Pantai Cilincing. Kami dibagikan makanan dan minuman untuk makan siang. Saya bisa merasakan rasa lelah yang dirasakan oleh para pasukan PPSU bahkan mungkin para pasukan PPSU lebih lelah dari saya. Pengalaman ini mengajak kita untuk menjaga lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan, jaga lingkungan tempat tinggalmu jangan sampai kotor karena akan membuat sarang penyakit.  Jika kotor kita akan sakit, kita akan nyaman jika lingkungan kita bersih, dan kita diajarkan untuk menghargai jasa orang, yang dimaksud dengan kata orang adalah para pasukan PPSU .
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment